Pembakar Bunsen (Bunsen Burner): Pengertian, Fungsi dan Penggunaannya

Pembakar Bunsen (Bunsen Burner)

PANDULAB, Pembakar Bunsen adalah alat laboratorium yang sangat umum digunakan dan memiliki peran penting dalam berbagai eksperimen. Alat ini dinamai berdasarkan penemunya, Robert Bunsen, seorang ahli kimia dari Jerman. Pembakar Bunsen menghasilkan nyala api gas tunggal yang terbuka dan dapat diatur suhunya, sehingga sangat berguna untuk berbagai keperluan dalam laboratorium.

Pengertian Pembakar Bunsen

Pembakar Bunsen (Bunsen Burner) adalah alat yang terdiri dari tabung logam vertikal yang terhubung dengan sumber gas, seperti gas alam atau gas LPG. Pada bagian bawah tabung terdapat lubang udara yang dapat diatur untuk mengontrol jumlah udara yang masuk ke dalam pembakaran. Adanya lubang udara ini memungkinkan kita untuk mendapatkan berbagai jenis nyala api dengan suhu yang berbeda-beda.

Fungsi Pembakar Bunsen

Secara umum, pembakar Bunsen memiliki beberapa fungsi utama, yaitu:
  • Pemanasan: Fungsi yang paling umum adalah untuk memanaskan berbagai jenis bahan kimia dalam wadah gelas seperti tabung reaksi, labu erlenmeyer, atau cawan penguap.
  • Sterilisasi: Nyala api Bunsen dapat digunakan untuk mensterilkan alat-alat laboratorium seperti jarum ose, pinset, dan mulut tabung reaksi sebelum digunakan dalam eksperimen mikrobiologi.
  • Pembakaran: Pembakar Bunsen juga dapat digunakan untuk melakukan pembakaran sederhana, seperti membakar kertas saring atau menguji sifat-sifat pembakaran suatu zat.

Jenis-jenis Nyala Api Bunsen

Terdapat tiga jenis nyala api Bunsen yang umum dihasilkan, yaitu:
  • Nyala Api Kuning: Nyala api ini dihasilkan ketika lubang udara tertutup. Nyala api kuning memiliki suhu yang rendah dan banyak menghasilkan jelaga.
  • Nyala Api Kuning di Bagian Dalam, Biru di Bagian Luar: Nyala api ini dihasilkan ketika lubang udara sedikit dibuka. Suhu nyala api jenis ini lebih tinggi daripada nyala api kuning, tetapi masih menghasilkan sedikit jelaga.
  • Nyala Api Biru: Nyala api ini dihasilkan ketika lubang udara terbuka sepenuhnya. Nyala api biru memiliki suhu yang paling tinggi dan tidak menghasilkan jelaga. Nyala api biru inilah yang paling sering digunakan dalam eksperimen karena suhunya yang tinggi dan bersih.

Cara Menggunakan Pembakar Bunsen

Cara Menggunakan Pembakar Bunsen

  1. Sambungkan Selang: Sambungkan selang yang terhubung dengan sumber gas ke mulut pembakar Bunsen.
  2. Pastikan Keran Gas Tertutup: Pastikan keran gas yang terhubung dengan pembakar Bunsen dalam keadaan tertutup.
  3. Nyalakan Korek Api: Nyalakan korek api atau pemantik api.
  4. Buka Keran Gas: Buka perlahan keran gas sambil mengarahkan nyala api korek api ke mulut pembakar Bunsen.
  5. Atur Lubang Udara: Atur posisi lubang udara untuk mendapatkan jenis nyala api yang diinginkan.
  6. Padamkan Api: Setelah selesai menggunakan, tutup kembali keran gas untuk mematikan api.

Keselamatan dalam Menggunakan Pembakar Bunsen

  • Rambut Panjang: Kumpulkan rambut panjang agar tidak terkena api.
  • Baju Longgar: Hindari memakai baju yang longgar agar tidak tersangkut api.
  • Bahan Mudah Terbakar: Jauhkan bahan-bahan yang mudah terbakar dari sekitar pembakar Bunsen.
  • Jangan Meninggalkan Pembakar Bunsen yang Menyala: Selalu awasi pembakar Bunsen saat digunakan dan matikan jika tidak digunakan.

Kesimpulan

Pembakar Bunsen adalah alat laboratorium yang sangat penting dan serbaguna. Dengan memahami fungsi dan cara penggunaannya, kita dapat memanfaatkan alat ini dengan aman dan efektif dalam berbagai eksperimen.